Efektivitas Aplikasi Edukasi Gigi Digital Berbasis Game Interaktif terhadap Pengetahuan Kesehatan Gigi Anak Sekolah Dasar

Abstrak

Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya karies gigi sejak dini. Upaya promosi kesehatan gigi perlu dilakukan secara inovatif agar sesuai dengan karakteristik anak-anak yang lebih responsif terhadap pendekatan visual dan interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas aplikasi edukasi digital berbasis game interaktif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi anak sekolah dasar. Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan setelah intervensi edukasi digital, menunjukkan bahwa metode ini dapat menjadi alat bantu efektif dalam pendidikan kesehatan gigi.


Pendahuluan

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan umum, terutama pada anak usia sekolah dasar yang sedang berada dalam masa pertumbuhan dan pembentukan kebiasaan hidup sehat. Namun, prevalensi karies gigi pada anak-anak masih tinggi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini tidak lepas dari minimnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak akan pentingnya menjaga kebersihan gigi sejak dini.

Upaya edukasi kesehatan gigi yang selama ini dilakukan melalui ceramah atau penyuluhan konvensional sering kali tidak mampu menarik perhatian anak secara maksimal. Anak-anak pada era digital lebih akrab dengan perangkat teknologi seperti tablet dan smartphone. Oleh karena itu, pendekatan edukasi melalui media digital, terutama yang bersifat interaktif dan menyenangkan seperti game edukatif, memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.


Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan aplikasi edukasi gigi digital berbasis game interaktif terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar. Fokus utama adalah melihat perubahan skor pengetahuan sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi tersebut dalam rentang waktu tertentu.


Metodologi

Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test pada kelompok yang sama. Sampel terdiri dari 60 siswa kelas IV dan V di salah satu sekolah dasar negeri di kota X yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian berupa aplikasi edukasi gigi yang dirancang khusus berisi permainan interaktif mengenai cara menyikat gigi yang benar, makanan sehat untuk gigi, dan pentingnya kunjungan ke dokter gigi.

Pre-test dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal siswa, kemudian siswa diberikan waktu selama 1 minggu untuk menggunakan aplikasi secara mandiri. Setelah itu, dilakukan post-test menggunakan kuesioner pengetahuan yang sama. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired t-test dengan tingkat signifikansi 0,05.


Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pengetahuan siswa meningkat secara signifikan setelah menggunakan aplikasi edukasi digital. Skor pre-test rata-rata sebesar 58,3 meningkat menjadi 82,7 pada post-test (p < 0,001). Ini menunjukkan bahwa penggunaan media interaktif digital dapat menjadi metode edukasi yang efektif untuk anak usia sekolah dasar.

Game edukatif dalam aplikasi ini dirancang dengan pendekatan visual yang menarik, karakter lucu, serta tantangan yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Elemen gamifikasi seperti poin, hadiah, dan level juga berperan besar dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Dengan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran, anak tidak hanya menerima informasi tetapi juga memahami dan mengingatnya lebih baik.

Temuan ini sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivistik, di mana anak belajar secara efektif ketika mereka aktif terlibat dan dapat mengaitkan materi dengan pengalaman mereka. Edukasi berbasis digital juga memungkinkan akses yang luas dan fleksibel, sehingga dapat digunakan di sekolah maupun di rumah bersama orang tua.


Kesimpulan

Aplikasi edukasi digital berbasis game interaktif terbukti efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi anak sekolah dasar. Media edukasi yang menarik, mudah dipahami, dan interaktif sangat sesuai dengan karakteristik belajar anak di era digital saat ini. Pendekatan ini dapat menjadi alternatif atau pelengkap metode penyuluhan konvensional dalam program promosi kesehatan gigi anak.


Saran

Dinas kesehatan dan sekolah dasar dapat mempertimbangkan penggunaan aplikasi edukasi digital sebagai bagian dari kurikulum kesehatan atau program UKS. Selain itu, kolaborasi antara dokter gigi, pendidik, dan pengembang aplikasi sangat penting untuk menciptakan konten edukasi yang ilmiah sekaligus menarik bagi anak. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk mengukur dampak jangka panjang terhadap perilaku serta status kesehatan gigi anak.